Monday, August 29, 2011

Ketika Ramadhan Berlalu


Tidak terasa hampir satu bulan sudah aku menjalani ibadah puasa, selama hampir satu bulan menempa diri, menahan lapar dan dahaga, menahan segala hawa nafsu, serta sebagai sarana untuk melatih diri dalam mendekat dan kembali pada fitri.
Ibaratnya kita belajar selama satu bulan, namun ujian sesungguhnya adalah untuk sebelas bulan yang akan datang. Ketika malam takbiran tiba nanti beberapa hari lagi ketika semua insan merayakan hari “kemenangan” dalam perspektif yang berbeda, sesungguhnya kita memasuki gerbang ujian selama sebelas bulan apakah amalan selama satu bulan lalu akan terus membekas selama sebelas bulan mendatang? Atau segera luntur setelah dua hari merayakan “kemenangan”?
Aku selalu berharap semoga kami sekeluarga akan terus bertemu dengan bulan yang suci ini di tahun-tahun mendatang, karena saat-saat berbuka, saat-saat sahur, dan perjuangan melawan dahaga dan lapar di siang hari yang terik merupakan hal yang indah. Apalagi aku selalu merindukan yang namanya lailatul qadar. Aku nggak yakin sih tahun ini ketemu atau tidak, makanya aku berharap tahun mendatang aku dapat lebih baik lagi.