Sunday, July 24, 2011

Dasar Copet Sialan


Iseng-isenglah pagi-pagi pergi ke kampuz, berangkat dari rumah sekitar jam lima atau setengah enam. Sampai candu cuaca masih remang-remang maklumlah masih pagi. Di sana udah berjejer dua atau tiga bis P20, aku agak bimbang juga sih pilih naik busway atau kopaja. aku ikuti langkah kakiku yang mengarah ke satu kopaja paling depan yang masih kosong. Tumben P20 masih kosong-kosong, jadi aku bisa memilih tempat duduk yang PW. aku akhirnya duduk di bangku paling belakang pojok kanan deket jendela.
Nggak lama kemudian bis melaju dengan perlahan menyusuri jalanan yang masih lengang pagi itu. Satu dua penumpang naik dan turun di sepanjang perjalanan, sedang aku beberapa kali menguap dan mengedarkan pandangan ke luar jendela sambil sedikit melamun. Di Buncit mendekati mampang sekitaran Hermina, beberapa orang naik secara serempak, enggak tau kenapa kehadiran mereka menarik perhatianku. Aku jadi teringat saat dulu di bis yang sama aku kecopetan dan itu diawali dengan segerombol orang yang naik dan selanjutnya mereka menghadangku di pintu keluar bis.
Pikiran burukku sedikit demi sedikit ku enyahkan dengan memikirkan hal-hal lain, namun pandanganku tetap kuedarkan ke dalam bis yang mulai penuh sepanjang mampang memasukki rasuna said. Pemandangan yang tak disangka terpampang jelas di depan mataku, saat seseorang berjaket hitam(JH) secara sembunyi-sembunyi mengoper sesuatu ke temannya yang berkemeja kotak-kotak kuning(KKK), saat KKK menerima benda itu dia celingak-celinguk sambil dengan cepat memasukkan benda itu ke kantong celana panjangnya. Kejadian itu serta merta membuat aku tak bisa berpaling dan KKK sepertinya tau kalau ia sedang kuperhatikan, langsung saja aku melempar pandangan ke luar jendela pura-pura nggak ngeliat. Aku malah jadi bingung mau gimana, jadi aku menunggu saja kejadian yang mungkin terjadi selanjutnya.
Pemuda itu aku rasa nggak seberapa jauh umurnya dariku, dia keliatan panik dan pucat, menyadari handphonenya raib dari kantongnya. Dia terduduk lesu dibangku sederetan selisih satu orang dariku. JH dengan sok pedulinya dan sok aktif berkata,”waah…copetnya pasti yang turun tadi tuh…” dalam hati aku berkata, “emang brengsek lu…gue tau yang nyopet hpnya dia tuh elu…nah yang nyimpen hpnya ya temen lu yg pake kemeja kuning di depan gue nih!!!”
Tiba-tiba KKK seakan mendekatiku, kakinya menghadang di depanku. Aku liat ke depan jembatan perbanas udah deket…thx God!!! Aku beranjak berdiri, dan memasukkan hp dikantong celanaku lebih kedalam. Sembari berdiri aku tepok pundak KKK seraya berkata, “mas…gantian duduknya!!!” tawarku dengan nada suara ku tekan. Dengan cepat aku menuju pintu keluar bis dan turun dengan selamat.
Yang perlu diingat kalau naik bis kota:
1.      Perhatikan setiap penumpang, jangan percaya siapapun di bis.
2.      Selalu perhatikan barang bawaan kita terutama hp dan dompet.
3.      Jangan sembarangan mengangkat panggilan hp di bis.
4.      Jangan lengah atau tidur.
               5.    Kalau bisa berdiri jangan dibelakang berdiri deket sopir aja pasti aman.

0 comments:

Post a Comment